Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Ayo Donor Darah

Baru-baru ini saya dibuat bangga oleh diri saya sendiri (*apa sih) karena telah berhasil mendonorkan darah saya. Ini menjadi spesial bagi saya karena setelah mendaftar sebagai donor sebanyak 4 kali, akhirnya saya berhasil juga. Sebelumnya saya pernah mengalami kegagalan total sebanyak 3 kali. Kalo saya ingat ingat, pertama kali mendonor (masih kuliah) saya ditolak karna berat badan saya kurang memenuhi syarat, *yang nggak akan mungkin terjadi di masa sekarang, hahaha....* Kadang kadang pembengkakan tubuh itu sangat bermanfaat. Donor darah kedua saya terkendala dengan tekanan darah saya yang di bawah normal. Saya ingat waktu itu Ellie teman saya donor (jadi kengen Elli :)) sempat ngejekin karna saya gagal seleksi, padahal waktu kuliah saya termasuk mahasiswa yang suka tidur (lah... apa hubungannya) dan sering berolahraga outdoor . Harapan saya kembali sirna saat ikut seleksi untuk ketiga kalinya. Kali ini karna kadar HB saya yang terlalu rendah. Akibat kegagalan berturut-turut ter

Balada Boredom #Bosan

Pernah ngerasain kebosanan tingkat dewa ga si? pernah kaaann??? pasti pernah lah yaaa *maksa Pada suatu hari, saya dalam situasi yang sangat sulit yaitu merasa bosan pake banget. Untung saya cepat sadar kalau lagi bosan, jadi saya searching-searching di internet tentang kebosanan. Ceritanya nyari teman gitu ... Rujukan pertama tentunya adalah situs yang biasanya otomatis saya buka pertamakali ...wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Boredom. Dari wikipedia ini saya bisa mendapatkan segala irformasi tentang kebosanan, mulai dari definisi, penyebab, hingga ringkasan pendapat dan penelitian tentang perilaku kebosanan. Selanjutnya saya terutama tertarik pada 2 tulisan. Yang pertama adalah  https://www.livescience.com/41725-new-boredom-discovered.html . Tulisan ini melihat dari sisi psikologis dengan menklasifikasikan tanda-tanda dan tipe-tipe kebosanan. Terdapat 5 tipe kebosanan yang diperoleh berdasarkan penelitian terhadap 63 Mahasiswa dan 80 murid SMA di Jerman. Masing-masi

Menuju Ibu Ibu

Akhir-akhir ini saya sering mengalami kejadian yang bikin saya menghela nafas. Kejadian itu bisa terjadi kapan saja, misalnya saat saya membeli makan, saat antri di kasir supermarket, saat dibukain pintu oleh satpam di sebuah bank, saat bertemu dengan mahasiswa magang di kantor dan banyak saat-saat lainnya. Awalnya kejadian tersebut membuat saya berada dalam posisi - on denial - dengan ekspresi mata terbelalak, mulut mangap, kening berkerut. Walaupun begitu pada akhirnya saya bisa menerima semuanya dengan lapang dada. Ternyata memang dibutuhkan kesiapan mental dan keberanian yang tinggi untuk menerima sebuah kenyataan. Jadi begini ceritanya. Pada saat-saat yang saya sebutkan diatas, kasir supermarket, satpam bank, penjual makanan, mahasiswa magang, semuanya itu manggil saya dengan panggilan "Bu". Trus masalahnya dimana? Kenapa kok pake menghela nafas segala? Rupanya ibu satu ini masih belum move on dari ke -mbak/ kakak- annya. Jadi pas dipanggil "Bu" merasa ngg