Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Difersifikasi Pangan. Try it :)

Akhir-akhir ini iklan layanan masyarakat bertema diversifikasi pangan sering muncul di media televisi. Iklan yang di sponsori oleh Kementerian Pertanian dan BPPT ini menghimbau kepada masyarakat yang selama ini mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok untuk mulai membiasakan diri mengkonsumsi bahan pangan lokal seperti sagu, singkong, talas, dll. Diversifikasi pangan bukan berarti meninggalkan konsumsi beras sama sekali tetapi mengkombinasikan beras dengan bahan pangan sumber karbohidrat lain. Indonesia saat ini memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap beras dan harus mengimpor hingga 2,75 juta ton pada tahun 2011 padahal kita kaya akan sumber karbohidrat lokal. Dengan mengkonsumsi sumber pangan lokal diharapkan Indonesia tidak bergantung pada negara lain dan siap menghadapi krisis pangan global yang diperkirakan terjadi sepanjang tahun 2013 sebagai akibat dari kekeringan yang kemungkinan terjadi di beberapa negara penghasil pangan.   Singkong merupakan salah satu ma

Travel note: Danau Limboto

Overview Dalam rangka tugas kerja, pada bulan Maret Tahun 2011 lalu saya dan rombongan berkesempatan berkunjung ke Danau Limboto, Gorontalo. Secara administratif Danau Limboto terletak di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo tepatnya berbatasan langsung dengan 32 desa/kelurahan di 7 kecamatan yaitu kecamatan Kota Barat, Batudaa, Tabongo, Limboto, Telaga Biru, Telaga Jaya dan Tilango. Akses ke Danau Limboto sangat mudah dicapai, hanya sekitar 30 menit dari bandara Jalaluddin Gorontalo. Anda bisa bisa menggunakan taksi bandara (jenis Avanza, Xenia dll) dengan tarif ± 50-70 rb per orang. Untuk penginapan, jangan khawatir, banyak terdapat penginapan disana. Untuk memastikan, anda bisa search and booked dulu sebelumnya. Danau Limboto, waktu dulu... Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah daerah, pada tahun 1932 Danau Limboto memiliki rata-rata kedalaman 30 meter dan luas kurang lebih 7.000 ha. Pada tahun 1950, Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno,

Perbedaan Susu Bubuk, Susu Kental Manis, Susu Cair Homogenisasi dan UHT (Ultra High Temperature)

Saya menyadari, makanan yang saya konsumsi terkadang masih jauh dari kriteria gizi seimbang yang diperlukan tubuh. Itu sebabnya p roduk susu menjadi andalan saya dalam melengkapi kebutuhan gizi sehari-hari. Telah diketahui umum, susu merupakan minuman yang nilai gizinya hampir sempurna. Susu  mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, air dan lemak. Semua nutrisi yang diperlukan tubuh tercakup pada susu.  Produk susu saat ini sangat beragam, terkadang saya bertanya tanya "apa sih bedanya?". Beberapa produk yang biasa saya konsumsi antaranya adalah susu Bubuk, susu Kental Manis dan susu cair dalam kemasan yang biasanya berupa susu Homogenisasi dan Susu UHT. Yuk kita bahas, apa sih perbedaan produk produk susu tersebut. Ini adalah hasil penelusuran di dunia maya, untuk referensi saya sendiri dan mungkin dapat berguna bagi anda :) SUSU BUBUK SUSU KENTAL MANIS SUSU CAIR PASTEURISASI/ HOMOGENISASI* UHT PROSES PEMBUATAN Dari susu segar

Mengapa Indonesia dulu disebut Hindia Belanda?

Pagi ini tiba-tiba aku bertanya-tanya. Kenapa ya Indonesia dulu dinamakan Hindia Belanda? Setelah search sana sini, nemu juga jawabannya.. Dulu, European beranggapan bahwa penduduk benua Asia terdiri dari: orang Arab, Persia, India dan Tiongkok. Dengan catatan bahwa semua yang terbentang antara Persia (sekarang Iran) dan Tiongkok (China) adalah India. Maka negeri ini masuk kategori India. Nah, karena kategori India/Hindia ini ada dimana-mana, maka dinamakanlah kita Nederlandsch-Indie atau Hindia Belanda yang artinya India nya Belanda, karena saat itu Belanda lah yang penguasanya. Eh... lalu kenapa ya Netherlands kok berganti nama jadi Belanda? Hasil pencarian menemukan 2 cerita berbeda sebagai berikut: 1. Kata Belanda berasal dari 'Belah' yang artinya memecah dan 'nde' yang artinya keluarga. Netherlands yang waktu itu menjajah dianggaptelah memecah belah keluarga. Belahnde kemudian popular sebagai Belanda. Istilah ini dimunculkan oleh Mudhakarah Ulama'

MIMPI......

Hari itu, jam 16.30WiB, pulang kerja ada kerusuhan di perempatan Thamrin. Ada beberapa polisi berjaga bersenjata lengkap. Dari arah timur datang berlarian para pendemo. Berkobar api, entah apa yang dibakar. Aku ketakutan dan kembali ke kantor, gak jadi pulang. Di kantor aku bertemu ponakan yang baru berumur setahun. Kenapa tiba-tiba jadi ada keponakanku disini? Entahlah…. Itulah mimpiku pagi ini J Selamat pagi kawan….  

grafologi... Mengubah tulisan tangan dengan sengaja untuk merubah karakter. Bisakah?

Dalam majalah intisari edisi bulan Februari, dibahas tentang Grafologi (ilmu yang mempelajari tulisan tangan). Tulisan yang dijadikan contoh pembahasan adalah tulisan bung Karno. Dalam tulisan tangan Bung Karno, baik saat penulisan naskah proklamasi maupun tulisan tangan beliau untuk hal-hal yang sifatnya pribadi, digambarkan Bung Karno memiliki semangat untuk maju ke depan ditandai dengan tulisannya yang miring ke depan. Disamping itu beliau juga orang yang percaya diri, ditandai dengan ‘t’ bar (garis tengah huruf  t) nya berada diatas huruf vokal walaupun percaya diri ini terkadang tidak konsisten karena di beberapa tulisannya terdapat ‘t’ bar lebih rendah dari huruf vocal. Sampai dsini aku kemudian membandingkan dengan tulisan  tanganku.…. aiihhh…, ternyata tulisan tanganku cenderung  condong ke belakang. N lagi huruf ‘t’ ku… ya ampyuunnn… garis ditengahnya benar-benar nyungsep lebih tendah dari huruf vocal. Jika dianalog kan dengan analisis diatas, apakah berarti aku ini or

Kehilangan di Awal Tahun

Namanya kehilangan, tak pernah enak rasanya. Apalagi kalo sesuatu yang hilang adalah satu-satunya dan nggak ada ‘serep’nya.... Memasuki tahun 2012, hasil kesepakatan dengan beberapa teman, bukan dengan pesta kembang api, bukan bakar-bakaran di taman, bukan pula midnight sale di pusat perbelanjaan. Kali ini kita merayakan pergantian tahun dengan sederhana dan khidmat di Sebuah masjid sebuah Bank dipusat kota Jakarta. Oleh penyelenggara, acara dikemas dalam bentuk mabit (menginap) , dengan rangkaian acara dimulai dari sholat isya berjama’ah, ceramah, sholat malam berjam’ah, dzikir, diakhiri sholat subuh berjama’ah plus kuliah subuh. Walaupun bunyi terompet dan kemeriahan kembang api bukannya tidak terdengar, karena Monumen Nasional, salah satu titik perayaan warga Jakarta hanya berjarak 300 meter dari tempat ini. Pembicara dalam acara ini adalah Salim A. Fillah. Ya..., ini adalah salah satu point menariknya. Sebagai pembaca segala macam buku, kebetulan aku mengenal buku-buk