Skip to main content

Kehilangan di Awal Tahun

Namanya kehilangan, tak pernah enak rasanya. Apalagi kalo sesuatu yang hilang adalah satu-satunya dan nggak ada ‘serep’nya....

Memasuki tahun 2012, hasil kesepakatan dengan beberapa teman, bukan dengan pesta kembang api, bukan bakar-bakaran di taman, bukan pula midnight sale di pusat perbelanjaan. Kali ini kita merayakan pergantian tahun dengan sederhana dan khidmat di Sebuah masjid sebuah Bank dipusat kota Jakarta. Oleh penyelenggara, acara dikemas dalam bentuk mabit (menginap), dengan rangkaian acara dimulai dari sholat isya berjama’ah, ceramah, sholat malam berjam’ah, dzikir, diakhiri sholat subuh berjama’ah plus kuliah subuh. Walaupun bunyi terompet dan kemeriahan kembang api bukannya tidak terdengar, karena Monumen Nasional, salah satu titik perayaan warga Jakarta hanya berjarak 300 meter dari tempat ini.

Pembicara dalam acara ini adalah Salim A. Fillah. Ya..., ini adalah salah satu point menariknya. Sebagai pembaca segala macam buku, kebetulan aku mengenal buku-buku karangan anak ini (karena dari sisi umur, Salim A. Fillah memang lebih muda dari aku, jadi gak papa lah ya disebut ‘anak ini’ hehe.... ). Aku membacanya saat masih di bangku kuliah dan menurutku dari segi penyampaian dan isinya, buku-buku anak ini termasuk recomended.
Dan setelah mendengar untaian kata anak ini, ternyata beliau emang paket komplit. Tidak semua penulis adalah pembicara yang mumpuni. Tak kalah dengan buku-bukunya, uraian beliau dalam membawakan materi sangat mudah dimengerti, disampaikan dengan kata-kata yang menyentuh dihati. Subhanallah...

Sampailah ending acara yaitu pulang.., namanya pulang, pasti rasanya senang.
Setengah jam berikutnya, aku masih ditempat yang sama, mondar mandir ke seluruh halaman. 
Bahkan sebelum aku melangkahkan kakiku di tahun baru tanggal 1 bulan 1 tahun 2012..... sandalku ilang!!! Hihihihihihi.... I can’t beleive it!!!

Comments

Popular posts from this blog

Hello Wageningen #1#Menuju Kampus Wageningen

Mungkin saat pertama dengar Wageningen, yang terbayang adalah sebuah kota kecil di Pulau Jawa yang terletak antara Poningen dan Leginingen ;).   Wageningen ini memang berada di pedesaan dan kaya dengan produk pertanian. Tapi ini bukan sebuah desa di Jawa melainkan sebuah kota kecil di Belanda atau bahasa internasionalnya the Netherlands. Wageningen University (WUR) sendiri adalah universitas di Belanda yang fokus ke 'healthy food and living environment' dan merupakan universitas yang cukup diakui di bidangnya. Bagi yang ingin belajar di kampus ini, tulisan ini mungkin bisa bermanfaat. Edisi kali ini dibahas rute transportasi umum menuju kampus serta sekilas gambaran tentang hari pertama di kampus. Here we go... Jarak dan Transportasi dari Bandara Schiphol (Amsterdam) ke Kampus Wageningen Setelah turun dari bandara Schiphol Amsterdam dan menyelesaikan semua urusan administrasi, di area yang sama kita bisa menemukan stasiun kereta ...

Perbedaan Susu Bubuk, Susu Kental Manis, Susu Cair Homogenisasi dan UHT (Ultra High Temperature)

Saya menyadari, makanan yang saya konsumsi terkadang masih jauh dari kriteria gizi seimbang yang diperlukan tubuh. Itu sebabnya p roduk susu menjadi andalan saya dalam melengkapi kebutuhan gizi sehari-hari. Telah diketahui umum, susu merupakan minuman yang nilai gizinya hampir sempurna. Susu  mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, air dan lemak. Semua nutrisi yang diperlukan tubuh tercakup pada susu.  Produk susu saat ini sangat beragam, terkadang saya bertanya tanya "apa sih bedanya?". Beberapa produk yang biasa saya konsumsi antaranya adalah susu Bubuk, susu Kental Manis dan susu cair dalam kemasan yang biasanya berupa susu Homogenisasi dan Susu UHT. Yuk kita bahas, apa sih perbedaan produk produk susu tersebut. Ini adalah hasil penelusuran di dunia maya, untuk referensi saya sendiri dan mungkin dapat berguna bagi anda :) SUSU BUBUK SUSU KENTAL MANIS SUSU CAIR PASTEURISASI/ HOMOGENISASI* UHT PROSES PEMBUATAN Dari susu segar ...

The Story of My Grandpa

Ode to my Grandpa Malam sebelum Hari Raya Idul Adha 1442 H / atau tepatnya tanggal 19 Juli 2021 sekitar jam 19:00 WIB mbah Kakung tersayang (dari pihak ibu) atau orang biasa memanggil mbas Bas, pergi menghadap Allah SWT di usia 93 tahun di kediamannya di Blitar.  He is the only grandpa that I know of, karena kakek dari pihak Ayah sudah meninggal sebelum saya lahir. Saat kecil, saya termasuk sangat dekat dengan mbah kung karena memang kebetulan rumah orang tua saya berdekatan dengan rumah mbah dan saya adalah cucu perempuan pertama. In my childhood, saya bahkan menghabiskan waktu saya lebih banyak di rumah mbah dibanding di rumah sendiri. Saat balita, mbah kung lah yang kadang mengantar saya ke tukang urut anak, beliau akan menggendong saya dengan gendongan kain sambil mengayuh sepeda perangnya. Saya juga sering ikut kesawah dengan naik gledekan made in mbah kung.   Mbah kung tipe orang yang sangat aktif (almost hyperactive) yang tidak tahan jika harus diam saja. Beliau so...