Warning!! tulisan ini tidak berlaku bagi anda yang teridentifikasi cerdas, terlebih lagi anda yang teridentifikasi jenius.
Belajar ke luar negeri saat ini bukan sesuatu yang langka lagi. Banyak pihak menawarkan beasiswa dengan persyaratan yang bisa dibilang "friendly". Negara maju biasanya menjadi tujuan belajar bagi siswa dari negara miskin-berkembang dengan harapan dapat mengadopsi ilmu dan tehnologi negara maju. Anyway, inti cerita disini bukanlah lulus seleksi beasiswa dan seleksi masuk perguruan tinggi itu sendiri. Tapi yang paling penting adalah bagaimana strategi kita untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan di babak baru menyenangkan (anggap saja begitu :D) yang akan kita jalani kedepan.
Well, setiap orang pasti punya cara masing-masing untuk menghadapi tantangan ini. Mau tahu bagaimanakah nasip orang biasa atau pas-pasan alias ordinary people, menjawab tantangan ini? Begini inilah jadinya:
Pra keberangkatan:
Ragu-ragu, gelisah, agak malas :p, tapi tentu saja kesempatan langka ini sayang untuk dilewatkan. So, let's do it :)
Bulan #1
Sangat menikmati suasana baru dan lingkungan baru, terlebih karena datang masih pada saat musim panas alias summer jadi cuaca masih dapat diterima ama si orang biasa yang berasal dari negara tropis ini. Rumus "sesuatu yang baru selalu menyenangkan" berlaku pada masa ini. Masa-masa ini diwarnai dengan jam biologis tubuh yang masih belum seimbang antara negara asal dan negara tujuan yang berbeda waktu dan iklim. Bayangkan saja jika perbedaan waktu lebih dari 5 jam, tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan diri jam tidur dan jam kerja. Ditambah lagi proporsi waktu antara pagi, siang, sore dan malam yang sama sekali berbeda dengan negara asal. Saat baru sampai pada musim panas misalnya, matahari terbenam sekitar pukul 10 malam.
Bulan#3
Hidup mulai amburadul dan pontang panting hahaha... Maklumlah, tugas menumpuk, otak udah lama dalam keadaan dorman hehe... Buku pelajaran, kuliah, tugas dll semua dalam bahasa inggris (ya iyalah :D). Baca Jurnal A belum selesai, ganti Jurnal B, trus jurnal C dst...dst... Memasuki musim dingin bisa menjadi tantangan tersendiri, suasana yang cenderung gelap dan udara dingin bikin orang tropis yang suka malas-malasan bertambah kian malas hahaha... Trus, kalo weekend atau libur dikiit aja bukannya dimanfaatkan untuk belajar, tapi memilih untuk jalan-jalan dan liburan. Alasannya tentu tahu kan: "mumpung ada disini, harus dimanfaatkan dong". Strongly Agree!!!. :))
Bulan#6
Hidup tetap amburadul dan pontang-panting hahaha... Pelajaran semakin susah dong, plus harus mulai memikirkan tugas akhir juga tentunya.
Jadi...kapan dong benernya nih orang?
Sabar doong, toh orang sabar kan di sayang tuhan. :p
Note: Apapun yang tantangan yang akan kita hadapi, belajar di negeri lain benar-benar memberi pengalaman berharga dan layak dicoba. In some extent, I believe it also shapes us in a better way :)
*Abot (bahasa jawa) = susah/ berat
Belajar ke luar negeri saat ini bukan sesuatu yang langka lagi. Banyak pihak menawarkan beasiswa dengan persyaratan yang bisa dibilang "friendly". Negara maju biasanya menjadi tujuan belajar bagi siswa dari negara miskin-berkembang dengan harapan dapat mengadopsi ilmu dan tehnologi negara maju. Anyway, inti cerita disini bukanlah lulus seleksi beasiswa dan seleksi masuk perguruan tinggi itu sendiri. Tapi yang paling penting adalah bagaimana strategi kita untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan di babak baru menyenangkan (anggap saja begitu :D) yang akan kita jalani kedepan.
Well, setiap orang pasti punya cara masing-masing untuk menghadapi tantangan ini. Mau tahu bagaimanakah nasip orang biasa atau pas-pasan alias ordinary people, menjawab tantangan ini? Begini inilah jadinya:
Pra keberangkatan:
Ragu-ragu, gelisah, agak malas :p, tapi tentu saja kesempatan langka ini sayang untuk dilewatkan. So, let's do it :)
Bulan #1
Sangat menikmati suasana baru dan lingkungan baru, terlebih karena datang masih pada saat musim panas alias summer jadi cuaca masih dapat diterima ama si orang biasa yang berasal dari negara tropis ini. Rumus "sesuatu yang baru selalu menyenangkan" berlaku pada masa ini. Masa-masa ini diwarnai dengan jam biologis tubuh yang masih belum seimbang antara negara asal dan negara tujuan yang berbeda waktu dan iklim. Bayangkan saja jika perbedaan waktu lebih dari 5 jam, tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan diri jam tidur dan jam kerja. Ditambah lagi proporsi waktu antara pagi, siang, sore dan malam yang sama sekali berbeda dengan negara asal. Saat baru sampai pada musim panas misalnya, matahari terbenam sekitar pukul 10 malam.
Bulan#3
Hidup mulai amburadul dan pontang panting hahaha... Maklumlah, tugas menumpuk, otak udah lama dalam keadaan dorman hehe... Buku pelajaran, kuliah, tugas dll semua dalam bahasa inggris (ya iyalah :D). Baca Jurnal A belum selesai, ganti Jurnal B, trus jurnal C dst...dst... Memasuki musim dingin bisa menjadi tantangan tersendiri, suasana yang cenderung gelap dan udara dingin bikin orang tropis yang suka malas-malasan bertambah kian malas hahaha... Trus, kalo weekend atau libur dikiit aja bukannya dimanfaatkan untuk belajar, tapi memilih untuk jalan-jalan dan liburan. Alasannya tentu tahu kan: "mumpung ada disini, harus dimanfaatkan dong". Strongly Agree!!!. :))
Bulan#6
Hidup tetap amburadul dan pontang-panting hahaha... Pelajaran semakin susah dong, plus harus mulai memikirkan tugas akhir juga tentunya.
Jadi...kapan dong benernya nih orang?
Sabar doong, toh orang sabar kan di sayang tuhan. :p
Binnenhaven, Wageningen, The Netherlands |
*Abot (bahasa jawa) = susah/ berat
intinya dinikmatin aja ya apapun kondisinya...btw, nice posting mba :)
ReplyDeleteYo'i, ada lho nin yg sambil jalan2 sambil ngerjain tugas, inspiring banget kan.. ;p
DeleteAlur tulisanmu g amburadul ko phi. Enak..hanyut...larut....
ReplyDeletekeep fighting sista! Arek blitar andalan....musti p.karno melu mesem po maneh klo dia ikut baca blogmu iki. Hihihi
Suwun wes mampir neng lia. yo palingo p.karno bakalan tepok jidat ngerti arek males ngene iki hihi...
Deletetks mbak bro, lets fight for the better us. muach...
Mba boleh diinfoin ngambil jurusan apa disana krn saya tertarik utuk kuliah di wageningan.
DeleteOh ya saya lulusan pertanian.
Hi Nina,
DeleteAq disini ambil jurusan Geo-information science (GIS). Sebenarnya aq jg lulusan pertanian, tapi karena bidang kerja jadinya milih jurusan yang lebih ke arah -pemetaan-
Kalau kamu pingin ngelanjutin pertaniannya disini, menurutku Wageningen pilihan yang tepat. Universitas Wageningen sangat bagus di bidang Food and Agriculture and Environment.
Kalo ada yang ingin ditanyakan feel free to ask ya :)
Atau lihat web PPIW di http://www.ppi-wageningen.org/