Overview
Dalam rangka tugas kerja, pada
bulan Maret Tahun 2011 lalu saya dan rombongan berkesempatan berkunjung ke
Danau Limboto, Gorontalo. Secara administratif Danau Limboto terletak di
Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo tepatnya berbatasan langsung
dengan 32 desa/kelurahan di 7 kecamatan yaitu kecamatan Kota Barat, Batudaa,
Tabongo, Limboto, Telaga Biru, Telaga Jaya dan Tilango. Akses ke Danau Limboto
sangat mudah dicapai, hanya sekitar 30 menit dari bandara Jalaluddin Gorontalo.
Anda bisa bisa menggunakan taksi bandara (jenis Avanza, Xenia dll) dengan tarif
±50-70
rb per orang. Untuk penginapan, jangan khawatir, banyak terdapat penginapan
disana. Untuk memastikan, anda bisa search and booked dulu sebelumnya.
Danau Limboto, waktu dulu...
Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah daerah, pada tahun 1932
Danau Limboto memiliki rata-rata kedalaman 30 meter dan luas kurang lebih 7.000
ha. Pada tahun 1950, Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, menggunakan
pesisir Danau Limboto sebagai tempat pendaratan pesawat Amfibi saat berkunjung
ke Gorontalo. Saat itu kedalaman Danau Limboto diperkirakan mencapai 28 meter.
Recent Danau Limboto
Danau Limboto mengalami pendangkalan yang sangat
cepat, jika dibiarkan, diprediksi 10 -15 tqhun lagi danau ini akan punah. Saat
ini luas Danau diperkirakan tinggal 2.500 ha dengan kedalaman rata-rata 1,5 – 3
meter. Permukaan
danau Limboto saat ini sebagian besar tertutupi oleh enceng gondok (±70%).....wow.
Selain itu juga muncul sedimen-sedimen di permukaan danau seperti pulau-pulau
kecil, endapan-endapan ini juga bervegetasi.
![]() |
terendam banjir saat musim hujan |
Danau
Limboto merupakan danau paparan banjir, pendangkalan danau mengakibatkan berkurangnya
kemampuan danau dalam menampung air sehingga saat ini, kawasan danau Limboto
selalu banjir pada musim hujan. Penentuan
batas danau saat ini bukan hal yang mudah, mengingat luas danau berbeda saat
musim kemarau dan musim hujan, sedangkan pemukiman penduduk di sekitar danau
sudah sangat banyak. Kebetulan saat kami berkunjung adalah musim hujan. Air
danau meluap menggenangi sawah/ladang serta pemukiman di sekitarnya. Bahkan ada
beberapa desa yang hampir seluruh penduduknya harus mengungsi akibat tergenang.
Banjir ini bisa terjadi berbulan-bulan selama musim hujan.
Masyarakat
Rata-rata
masyarakat sekitar danau bekerja dibidang pertanian dan perikanan. Bidang tanah
yang sebelumnya adalah sawah, akan menjadi kolam pemancingan jika banjir
datang. Ibu rumahtangga biasanya membuat kerajinan Kerawang untuk menambah
penghasilan.
Permasalahan
Pendangkalan
danau Limboto disebabkan oleh banyak hal, antara lain:
![]() |
Danau Limboto dan Enceng Gondok |
▶ Dari
bagian hulu: Erosi sungai yang mengalir ke danau Limboto turut menyumbang sedimentasi.
hal ini tentunya juga dipengaruhi rusaknya hutan di sepanjang sungai.
▶ Semakin
berkembangnya pemukiman di sekitar Danau Limboto mengakibatkan pesatnya
alihfungsi lahan. Pembuangan limbah ke danau dan kegiatan reklamasi pesisir
danau turut serta dalam mempercepat pendangkalan danau.
▶ Perkembangan
enceng gondok sangat pesat dan tak terkendali. Gulma ini selain mempercepat
pendangkalan, juga mengganggu transportasi dan mengurangi estetika danau.
▶ Salahsatu potensi
danau Limboto adalah perikanan air tawar dengan menggunakan Keramba Jaring
Apung (KJA). Akan tetapi KJA yang berlebihan dan tidak ada standard pengaturan
tentunya akan semakin mempercepat pendangkalan.
Upaya pemulihan danau
Baik pemerintah daerah maupun masyarakat
terutama di sekitar danau sadar akan pentingnya kelestarian danau Limboto. Bukan
hal yang mudah, upaya ini membutuhkan kesinergisan antar semua pihak yang
terlibat. Saat ini upaya pemulihan danau Limboto sedang digalakkan baik dengan pemulihan
lahan kritis di kawasan hulu, pembersihan danau, hingga merencanakan green belt, sediment trap dan pengerukan danau. Pada tahun 2008 juga telah disahkan
Perda tentang pengelolaan Danau Limboto. Masyarakat juga turut berperan dalam pemulihan
danau misalnya turut membersihkan enceng gondok dengan memanfaatkannya sebagai
bahan kerajinan tangan. Melihat kondisinya sekarang, diperlukan upaya ekstrim
dan anggaran yang tidak sedikit untuk memulihkan danau Limboto. Diharapkan upaya-upaya
tersebut dijalankan konsisten, tepat sasaran dan efisien serta memalui kerjasama
yang solid baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Land mark
![]() |
Bentor |
Lokasi-lokasi ini terletak di desa-desa yang
berbatasan langsung dengan Danau Limboto sehingga mudah sekali menemukannya. Untuk
transportasi lokal, anda bisa menggunakan Bentor (becak motor), trasnportasi
yang umum digunakan di Gorontalo:
▶ Danau Limboto
Meskipun keindahan
danau tercemari dengan banyaknya enceng gondok, kita masih bisa berkeliling danau
menggunakan perahu nelayan. Saat pagi (matahari terbit) dan sore (matahari
terbenam) adalah momen yang paling disarankan bagi pemburu foto. Setelah beperahu,
anda bisa menikmati ikan bakar yang dijual di pinggir danau.
▶
Museum Dermaga Pendaratan Bung Karno
Untuk mengenang peristiwa mendaratnya pesawat Bung Karno ini, pada
tahun 2002, Megawati Sukarno Putri meresmikan Museum Dermaga Pendaratan Bung
Karno di tempat ini, tepatnya di Desa Iluta kecamatan Batuda’a.
▶
Kawasan
Wisata Taman Purbakala Benteng Otanaha
![]() |
Benteng Otanaha |
Benteng
Otanaha merupakan benteng bersejarah peninggalan Portugis. Dari benteng ini
anda dapat melihat pemandangan Danau Limboto. Benteng Otanaha terdapat di desa
Dembe 1 kecamatan Kota Barat.
▶ Menara
Keagungan, Rumah Adat Gorontalo (Bantayo Bopoide) dan Masjid Agung
Menara
Keagungan dirancang menyerupai Menara Eifel dengan ketinggian 65 meter. Anda bisa
naik ke puncak dimana terdapat teropong yang memungkinkan pengunjung melihat
pemandangan Gorontalo. Berdekatan dengan Menara Keagungan, terdapat Masjid Agung Gorontalo dan Rumah Adat Gorontalo.
Comments
Post a Comment