Skip to main content

Difersifikasi Pangan. Try it :)


Akhir-akhir ini iklan layanan masyarakat bertema diversifikasi pangan sering muncul di media televisi. Iklan yang di sponsori oleh Kementerian Pertanian dan BPPT ini menghimbau kepada masyarakat yang selama ini mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok untuk mulai membiasakan diri mengkonsumsi bahan pangan lokal seperti sagu, singkong, talas, dll. Diversifikasi pangan bukan berarti meninggalkan konsumsi beras sama sekali tetapi mengkombinasikan beras dengan bahan pangan sumber karbohidrat lain. Indonesia saat ini memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap beras dan harus mengimpor hingga 2,75 juta ton pada tahun 2011 padahal kita kaya akan sumber karbohidrat lokal. Dengan mengkonsumsi sumber pangan lokal diharapkan Indonesia tidak bergantung pada negara lain dan siap menghadapi krisis pangan global yang diperkirakan terjadi sepanjang tahun 2013 sebagai akibat dari kekeringan yang kemungkinan terjadi di beberapa negara penghasil pangan.
 
Singkong merupakan salah satu makanan yang alternatif dalam diversifikasi pangan. Jika dibandingkan dengan beras, singkong memang memiliki kandungan energi dan protein yang lebih rendah. Kandungan energi beras giling per 100 gram sebanyak 357 kalori, nasi sebanyak 180 kalori sedangkan singkong 154 kalori. Untuk protein, nasi 3 gram dan singkong 1 gram. Akan tetapi nasi ataupun singkong memang lebih banyak dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat sedangkan untuk keperluan nutrisi lainnya bisa kita penuhi dengan sayur dan lauk pauk. Selain itu, Singkong juga memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah singkong dapat ditanam hampir diseluruh wilayah Indonesia. Singkong memiliki daya adaptasi yang tinggi dan dapat hidup bahkan didaerah yang kurang subur, lebih tahan terhadap hama penyakit serta memiliki masa panen yang lebih fleksibel. Dengan rendahnya kalori berarti pula singkong memiliki kadar glukosa rendah sehingga cocok dikonsumsi untuk penderita diabetes. Untuk memenuhi kebutuhan gizi kita bisa memadukan singkong dengan sayuran dan lauk pauk.

Comments

Popular posts from this blog

The Story of My Grandpa

Ode to my Grandpa Malam sebelum Hari Raya Idul Adha 1442 H / atau tepatnya tanggal 19 Juli 2021 sekitar jam 19:00 WIB mbah Kakung tersayang (dari pihak ibu) atau orang biasa memanggil mbas Bas, pergi menghadap Allah SWT di usia 93 tahun di kediamannya di Blitar.  He is the only grandpa that I know of, karena kakek dari pihak Ayah sudah meninggal sebelum saya lahir. Saat kecil, saya termasuk sangat dekat dengan mbah kung karena memang kebetulan rumah orang tua saya berdekatan dengan rumah mbah dan saya adalah cucu perempuan pertama. In my childhood, saya bahkan menghabiskan waktu saya lebih banyak di rumah mbah dibanding di rumah sendiri. Saat balita, mbah kung lah yang kadang mengantar saya ke tukang urut anak, beliau akan menggendong saya dengan gendongan kain sambil mengayuh sepeda perangnya. Saya juga sering ikut kesawah dengan naik gledekan made in mbah kung.   Mbah kung tipe orang yang sangat aktif (almost hyperactive) yang tidak tahan jika harus diam saja. Beliau sosok pekerja ke

Potongan harga untuk Kacamata oleh Askes

Baru baru ini saya punya teman baru bernama ‘Visi’ , kacamata minus yang saya beli dengan fasilitas potongan harga dari Askes.   Meskipun beberapa teman yang setelah mendapat informasi tentang rentetan tatacaranya banyak yang berpendapat bahwa proses nya terlalu rumit, tapi tak ada salahnya saya tetap berbagi bagaimana mendapatkan kacamata dengan potongan harga dari Askes dan berapakah besarnya. Pertama, bagi yang belum pernah sama sekali menggunakan kartu Askes anda, berikut adalah cara mengaktifkannya (khususnya buat yang bekerja di luar kota asal): Langkah pertama adalah melapor di Askes setempat. Bagi anda yang punya KTP dan domisili di tempat yang sama tentunya tidak akan jadi masalah, tapi buat yang harus berpindah ke daerah lain, pastikan anda melapor pada kantor ASKES yang berada diwilayah puskesmas tujuan anda (dengan membawa kartu askes yang sudah anda miliki tentunya); Anda akan mendapatkan surat dari ASKES yang ditujukan untuk Puskesmas tujuan anda; Langkah s

On my way to work # Mei 2019 #Demo Massa #pasca Pilpres

21 Mei 2019 Tidak ada yang spesial hari itu, rutinitas dimulai dengan berangkat ke tempat kerja. Suasana pagi hari di tempat kerja kurang lebih sama, tidak ada sesuatu luar biasa untuk dikenang. Tentang didirikannya posko polisi di sekitar Thamrin juga telah menjadi pemandangan biasa, karena kurang lebih 10 hari terakhir ini sudah beberapa kali ada demo di depan Bawaslu, sehingga memang perlu pengamanan lebih. Tapi hari ini akan menjadi spesial karena dini hari tadi menjelang waktu sahur, KPU telah mengumumkan pemenang Pemilu 2019, sedikit lebih maju dari jadwal semula... Menjelang siang, terlihat massa sudah mulai memenuhi perempatan Thamrin. Kebetulan tempat kerja saya sangat dekat dengan lokasi massa berada. Beberapa rekan yang rumahnya jauh memilih untuk pulang lebih cepat dari biasanya, karena akses di sekitar tempat kerja memang sudah mulai ditutup. Saat pulang kantor, massa sudah memenuhi perempatan Thamrin. Saya ingat waktu itu suasana termasuk kondusif. Saya bisa melewati