Skip to main content

I am Indonesian, I speak Indonesian

Saat pelajaran berlangsung, seorang mahasiswa Indonesia yang lagi kuliah di Belanda bernama “Ai” mengetahui bahwa orang yang duduk di sebelahnya berasal dari Suriname. Sudah lama Ai penasaran dengan negara yang terletak di Amerika Selatan itu karena konon banyak  warganya yang berasal dari Indonesia (Jawa khususnya-tempat Ai dilahirkan). 
Mulailah Ai menyapa orang di sebelahnya:
Ai : "Hi, my name is Ai, I come from Indonesia. Do you come from Suriname"?
As : "Hi, my name is As"
Ai : "I heard that a lot of Surinam are initially come from Indonesia and speak Javanese". 
       "Do you speak Javanese?" (setengah memaksa, pdhl tuch Surinamese berwajah India
         banget)
As : "Yes, you right, a lot of Surinamese speak Javanese, but unfortunatelly I’m not part of 
         them"
Ai : (walaupun udah nyangka sebelumnya, tetap merasa kecewa :D)
As : As melanjutkan. "Our country is multi-etnics, there is Africans, Indian, Ameindian, 
        Chinese and Javanese like you’ve said.   
Ai : "Oke... well, I thought  you can speak javanese" (tetep maksa ;p). "So, what language do
         you speak in Suriname anyway?"
As : "Dutch"
        "I heard a lot of Indonesian also speak Dutch. Is that right?"
Ai : "Nooo...  "When we are independence, there is a time that we reject all things about
         Dutch and we nationalise everything, including our language". "So, I think only very old      people can speak Dutch, but a lot of them is already past away now".
As : (ngebatin: what a long story) "So, what language do you speak in Indonesia"
Ai : "Indonesia Language" (Yey!!! merasa bangga punya bahasa sendiri :)
As : &^%%$@??? (rupanya As nggk punya gambaran seperti apa bahasa Indonesia itu, tp Ai
        nggak peduli :). Tetap merasa punya bahasa sendiri lebih membanggakan :)
 Hope you meet Java-Surinamese next time Ai  :):):)

Comments

Popular posts from this blog

Hello Wageningen #1#Menuju Kampus Wageningen

Mungkin saat pertama dengar Wageningen, yang terbayang adalah sebuah kota kecil di Pulau Jawa yang terletak antara Poningen dan Leginingen ;).   Wageningen ini memang berada di pedesaan dan kaya dengan produk pertanian. Tapi ini bukan sebuah desa di Jawa melainkan sebuah kota kecil di Belanda atau bahasa internasionalnya the Netherlands. Wageningen University (WUR) sendiri adalah universitas di Belanda yang fokus ke 'healthy food and living environment' dan merupakan universitas yang cukup diakui di bidangnya. Bagi yang ingin belajar di kampus ini, tulisan ini mungkin bisa bermanfaat. Edisi kali ini dibahas rute transportasi umum menuju kampus serta sekilas gambaran tentang hari pertama di kampus. Here we go... Jarak dan Transportasi dari Bandara Schiphol (Amsterdam) ke Kampus Wageningen Setelah turun dari bandara Schiphol Amsterdam dan menyelesaikan semua urusan administrasi, di area yang sama kita bisa menemukan stasiun kereta ...

Mengapa Indonesia dulu disebut Hindia Belanda?

Pagi ini tiba-tiba aku bertanya-tanya. Kenapa ya Indonesia dulu dinamakan Hindia Belanda? Setelah search sana sini, nemu juga jawabannya.. Dulu, European beranggapan bahwa penduduk benua Asia terdiri dari: orang Arab, Persia, India dan Tiongkok. Dengan catatan bahwa semua yang terbentang antara Persia (sekarang Iran) dan Tiongkok (China) adalah India. Maka negeri ini masuk kategori India. Nah, karena kategori India/Hindia ini ada dimana-mana, maka dinamakanlah kita Nederlandsch-Indie atau Hindia Belanda yang artinya India nya Belanda, karena saat itu Belanda lah yang penguasanya. Eh... lalu kenapa ya Netherlands kok berganti nama jadi Belanda? Hasil pencarian menemukan 2 cerita berbeda sebagai berikut: 1. Kata Belanda berasal dari 'Belah' yang artinya memecah dan 'nde' yang artinya keluarga. Netherlands yang waktu itu menjajah dianggaptelah memecah belah keluarga. Belahnde kemudian popular sebagai Belanda. Istilah ini dimunculkan oleh Mudhakarah Ulama...

The Story of My Grandpa

Ode to my Grandpa Malam sebelum Hari Raya Idul Adha 1442 H / atau tepatnya tanggal 19 Juli 2021 sekitar jam 19:00 WIB mbah Kakung tersayang (dari pihak ibu) atau orang biasa memanggil mbas Bas, pergi menghadap Allah SWT di usia 93 tahun di kediamannya di Blitar.  He is the only grandpa that I know of, karena kakek dari pihak Ayah sudah meninggal sebelum saya lahir. Saat kecil, saya termasuk sangat dekat dengan mbah kung karena memang kebetulan rumah orang tua saya berdekatan dengan rumah mbah dan saya adalah cucu perempuan pertama. In my childhood, saya bahkan menghabiskan waktu saya lebih banyak di rumah mbah dibanding di rumah sendiri. Saat balita, mbah kung lah yang kadang mengantar saya ke tukang urut anak, beliau akan menggendong saya dengan gendongan kain sambil mengayuh sepeda perangnya. Saya juga sering ikut kesawah dengan naik gledekan made in mbah kung.   Mbah kung tipe orang yang sangat aktif (almost hyperactive) yang tidak tahan jika harus diam saja. Beliau so...