Skip to main content

"Culture shock" yang bikin senyum simpul

Gara-gara perbincangan dengan teman-teman di Jakarta tentang kloset yang mampet, saya jadi ingat beberapa hal kecil -yang bisa dianggap tidak penting- yang dilakukan dengan cara yang berbeda antara di Indonesia dan di negeri Raja Willem-Alexander ini. Ini bukan benat-benar culture shock yang susah diterima sih, paling-paling hanya memerlukan kernyitan di dahi, bahkan bisa menghasilkan senyum simpul atau kalo enggak minimal menghasilkan kata :"oooooo" dalam hati ;)

1. Saat masuk ke toilet di Tanah Air, anda akan menemui tulisan dengan huruf Bold Capital bertuliskan "DILARANG MEMBUANG TISU KE DALAM KLOSET' iya kan? Anehnya, di negeri kincir angin ini, setelah digunakan tisu akan dibuang ke dalam kloset untuk kemudian disiram. Teman saya bahkan punya pengalaman saat dia datang pertama kali ke Belanda berombongan dalam rangka menghadiri sebuah seminar di sebuah Universitas, mereka sempat di protes oleh petugas kebersihan. Alasannya, tempat sampah di toilet menjadi terlalu penuh dengan tisue. Dan pelakunya tentu saja bisa diprediksi :)

2. Kalau di Tanah Air, orang tua akan melarang anak-anaknya meminum air langsung dari keran. Alasannya bisa beragam, antara sakit perut, pilek ataupun diare ;). Di sini, minum air langsung dari keran bukan merupakan hal yang aneh lagi.

3. Indonesia adalah penganut "left-driving" country artinya kita berkendara di lajur sebelah kiri. Sedangkan disini, lajur berkendara adalah di sebelah kanan. Hal ini sepertinya remeh, tapi saya sempat beberapa kali bermasalah saat bersepeda gara-gara doktrin "Jangan mendahului dari sebelah kiri" sudah tertanam di otak. Sedangkan disini, mendahului pengendara lain justru harus dari sebelah kiri ;)

4. Kita selalu diajarkan saat mau ngundang orang, makanan "jangan sampai kurang". Sudah bukan rahasia lagi kalo kita lebih baik ngutang sana sini demi kepuasan para tamu yang kita undang. Nha, di sini anda akan terbiasa dengan undangan -misalnya perayaan ulang tahun- dengan embel-embel di belakang :"you can bring your own food and drink"
Apaahhh???
Note: Hal ini kemungkinan karena siswa disini memang benar2 harus mandiri dalam hal finansial. Mayoritas mereka harus mengajukan student allowance ke pemerintah yang nantinya akan dibayar kembali setelah lulus dan bekerja.

5. Seorang siswa harus menghormati gurunya, salah satunya adalah memanggil guru dengan sebutan bapak/ibu. Dalam hal jadwal dan segala hal yang berhubungan dengan study, agenda pribadi kita menjadi tidak penting dan kita akan menyesuaikan dengan jadwal si guru/dosen, . Disini, kita bisa memanggil dosen dengan hanya nama depan, dan memang begitulah adatnya.

6. Dosen boleh telat saat mengajar -bahkan tidak hadir tanpa pemberitahuan juga boleh-, tapi siswa tidak. Disini, dosen sudah bersiap2 setidaknya 20 menit sebelum mengajar untuk mempersiapkan segala material yang akan diberikan dalam proses belajar-mengajar. Sebaliknya, siswa boleh hadir boleh juga tidak. Bahkan siswa bisa tiba-tiba keluar begitu saja ditengah-tengah kuliah jika ia merasa bosan. Hmmm.....

Comments

Popular posts from this blog

Hello Wageningen #1#Menuju Kampus Wageningen

Mungkin saat pertama dengar Wageningen, yang terbayang adalah sebuah kota kecil di Pulau Jawa yang terletak antara Poningen dan Leginingen ;).   Wageningen ini memang berada di pedesaan dan kaya dengan produk pertanian. Tapi ini bukan sebuah desa di Jawa melainkan sebuah kota kecil di Belanda atau bahasa internasionalnya the Netherlands. Wageningen University (WUR) sendiri adalah universitas di Belanda yang fokus ke 'healthy food and living environment' dan merupakan universitas yang cukup diakui di bidangnya. Bagi yang ingin belajar di kampus ini, tulisan ini mungkin bisa bermanfaat. Edisi kali ini dibahas rute transportasi umum menuju kampus serta sekilas gambaran tentang hari pertama di kampus. Here we go... Jarak dan Transportasi dari Bandara Schiphol (Amsterdam) ke Kampus Wageningen Setelah turun dari bandara Schiphol Amsterdam dan menyelesaikan semua urusan administrasi, di area yang sama kita bisa menemukan stasiun kereta ...

Perbedaan Susu Bubuk, Susu Kental Manis, Susu Cair Homogenisasi dan UHT (Ultra High Temperature)

Saya menyadari, makanan yang saya konsumsi terkadang masih jauh dari kriteria gizi seimbang yang diperlukan tubuh. Itu sebabnya p roduk susu menjadi andalan saya dalam melengkapi kebutuhan gizi sehari-hari. Telah diketahui umum, susu merupakan minuman yang nilai gizinya hampir sempurna. Susu  mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, air dan lemak. Semua nutrisi yang diperlukan tubuh tercakup pada susu.  Produk susu saat ini sangat beragam, terkadang saya bertanya tanya "apa sih bedanya?". Beberapa produk yang biasa saya konsumsi antaranya adalah susu Bubuk, susu Kental Manis dan susu cair dalam kemasan yang biasanya berupa susu Homogenisasi dan Susu UHT. Yuk kita bahas, apa sih perbedaan produk produk susu tersebut. Ini adalah hasil penelusuran di dunia maya, untuk referensi saya sendiri dan mungkin dapat berguna bagi anda :) SUSU BUBUK SUSU KENTAL MANIS SUSU CAIR PASTEURISASI/ HOMOGENISASI* UHT PROSES PEMBUATAN Dari susu segar ...

The Story of My Grandpa

Ode to my Grandpa Malam sebelum Hari Raya Idul Adha 1442 H / atau tepatnya tanggal 19 Juli 2021 sekitar jam 19:00 WIB mbah Kakung tersayang (dari pihak ibu) atau orang biasa memanggil mbas Bas, pergi menghadap Allah SWT di usia 93 tahun di kediamannya di Blitar.  He is the only grandpa that I know of, karena kakek dari pihak Ayah sudah meninggal sebelum saya lahir. Saat kecil, saya termasuk sangat dekat dengan mbah kung karena memang kebetulan rumah orang tua saya berdekatan dengan rumah mbah dan saya adalah cucu perempuan pertama. In my childhood, saya bahkan menghabiskan waktu saya lebih banyak di rumah mbah dibanding di rumah sendiri. Saat balita, mbah kung lah yang kadang mengantar saya ke tukang urut anak, beliau akan menggendong saya dengan gendongan kain sambil mengayuh sepeda perangnya. Saya juga sering ikut kesawah dengan naik gledekan made in mbah kung.   Mbah kung tipe orang yang sangat aktif (almost hyperactive) yang tidak tahan jika harus diam saja. Beliau so...