Skip to main content

MRT Jakarta #Ratangga#Day45

Saat MRT memulai ujicobanya tanggal 12 Maret 2019, saya salah satu orang yang merasa "excited" dengan beroperasinya moda baru ini. Saya sendiri mungkin akan menggunakan transportasi ini sesekali saja, karena kebetulan jalurnya tidak bersinggungan dengan jalur harian saya. Nah, kebetulan pagi ini tugas ada ke suatu tempat yang berdekatan dengan stasiun MRT, so mari kita lihat perkembangannya sampai saat ini

Jumlah Halte
Saat ini, hanya terdapat satu jalur yang membentang dari Jakarta Pusat hingga Jakarta Selatan, dengan total 13 Halte : Bundaran HI - Dukuh Atas - Setiabudi - Bendungan Hilir - Istora - Senayan - ASEAN - Blok M - Blok A - Haji Nawi - Cipete Raya - Fatmawati - Lebak Bulus. Dari 13 halte ini, 6 diantaranya dibawah tanah, sisanya diatas permukaan tanah.
Kedepannya, akan dibangun MRT fase 2 dengan jalur Bundaran HI (Jakarta Pusat) sampai Kota (Jakarta Utara) yang direncanakan baru beroperasi tahun 2024.

Sistem Pembayaran dan Tarif
Pembayarannya bisa menggunakan e-money (electronic money), misal e-money Mandiri, brizzi BRI, flash BCA, dll. Bagi masyarakat Jakarta tentunya hal ini sudah bukan hal baru lagi, karena saat ini e-money punya banyak kegunaan, mulai untuk bayar KRL, Transjakarta (Busway), Tol, dll.
Selain e-money, tiket juga bisa didapatkan di loket atau melalui mesin pembelian tiket otomatis yang tersedia di halte dengan memasukkan uang tunai (receh dan kertas, untuk uang kertas maksimum 50 ribu). Tiket berupa kartu dengan nama Kartu Jelajah (lihat gambar).
Untuk kartu jelajah ini harganya Rp. 15.000,- dan bisa di refund di petugas loket (sama kayak KRL). Untuk tarif sendiri tergantung jarak tempuh penumpang, dengan tarif termurah Rp. 3000,- dan jarak terjauh (Bundaran HI - Lebak Bulus) Rp. 14.000,-

Kartu Single Trip MRT bisa diperileh dari mesin tiket otomatis
Ketepatan Waktu
MRT memiliki jadwal keberangkatan tiap 10 menit, saya sejauh ini sudah 2 kali mencoba moda ini, bisa dikatakan jadwal tepat waktu.

Naming Rights 
Bagi yang dengan seksama mendengarkan pengumuman halte pemberhentian selanjutnya, pasti tahu jika beberapa halte MRT memiliki embel-embel sponsor di belakangnya. Jadi, ini merupakan salahsatu strategi yang dilakukan PT. MRT untuk dalam memperoleh pendapatan. Sumber: https://www.jakartamrt.co.id/naming-rights/

Animo Pengguna# H45
Saya menggunakan MRT dari Halte Bundaran HI sekitar jam 08:30, dimana bisa diasumsikan masih dalam batas jam kerja. Pada jam segini, Penumpang dari halte ini tidak terlalu rame, semua penumpang bisa duduk dan masih terdapat beberapa bangku kosong. Tapi... begitu memasuki halte Dukuh Atas, jumlah penumpang semakin meningkat dan padet det... Jadi bisa dibilang MRT menjadi moda alternatif yang diminati para penjelajah ibukota.

Suasana MRT dari Bundaran HI jam 08:30 pagi. Foto sengaja di buramkan untuk menghormati privasi model 

Ratangga
Jadi sebenarnya MRT Jakarta itu punya nama loh. Yup!, namanya 'Ratangga', yang di ambil dari kitab Sutasoma, kitab yang sama darimana Bhinneka Tunggal Ika berasal. Mungkin karena masih baru, saya kurang familiar dengan nama ini. So, let see, apakah nama Ratangga akan semakin populer kedepannya.

Cara Naik MRT dapat dilihat pada link berikut
https://youtu.be/uF8h4mcX1lo

Comments

Popular posts from this blog

Hello Wageningen #1#Menuju Kampus Wageningen

Mungkin saat pertama dengar Wageningen, yang terbayang adalah sebuah kota kecil di Pulau Jawa yang terletak antara Poningen dan Leginingen ;).   Wageningen ini memang berada di pedesaan dan kaya dengan produk pertanian. Tapi ini bukan sebuah desa di Jawa melainkan sebuah kota kecil di Belanda atau bahasa internasionalnya the Netherlands. Wageningen University (WUR) sendiri adalah universitas di Belanda yang fokus ke 'healthy food and living environment' dan merupakan universitas yang cukup diakui di bidangnya. Bagi yang ingin belajar di kampus ini, tulisan ini mungkin bisa bermanfaat. Edisi kali ini dibahas rute transportasi umum menuju kampus serta sekilas gambaran tentang hari pertama di kampus. Here we go... Jarak dan Transportasi dari Bandara Schiphol (Amsterdam) ke Kampus Wageningen Setelah turun dari bandara Schiphol Amsterdam dan menyelesaikan semua urusan administrasi, di area yang sama kita bisa menemukan stasiun kereta ...

Perbedaan Susu Bubuk, Susu Kental Manis, Susu Cair Homogenisasi dan UHT (Ultra High Temperature)

Saya menyadari, makanan yang saya konsumsi terkadang masih jauh dari kriteria gizi seimbang yang diperlukan tubuh. Itu sebabnya p roduk susu menjadi andalan saya dalam melengkapi kebutuhan gizi sehari-hari. Telah diketahui umum, susu merupakan minuman yang nilai gizinya hampir sempurna. Susu  mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, air dan lemak. Semua nutrisi yang diperlukan tubuh tercakup pada susu.  Produk susu saat ini sangat beragam, terkadang saya bertanya tanya "apa sih bedanya?". Beberapa produk yang biasa saya konsumsi antaranya adalah susu Bubuk, susu Kental Manis dan susu cair dalam kemasan yang biasanya berupa susu Homogenisasi dan Susu UHT. Yuk kita bahas, apa sih perbedaan produk produk susu tersebut. Ini adalah hasil penelusuran di dunia maya, untuk referensi saya sendiri dan mungkin dapat berguna bagi anda :) SUSU BUBUK SUSU KENTAL MANIS SUSU CAIR PASTEURISASI/ HOMOGENISASI* UHT PROSES PEMBUATAN Dari susu segar ...

The Story of My Grandpa

Ode to my Grandpa Malam sebelum Hari Raya Idul Adha 1442 H / atau tepatnya tanggal 19 Juli 2021 sekitar jam 19:00 WIB mbah Kakung tersayang (dari pihak ibu) atau orang biasa memanggil mbas Bas, pergi menghadap Allah SWT di usia 93 tahun di kediamannya di Blitar.  He is the only grandpa that I know of, karena kakek dari pihak Ayah sudah meninggal sebelum saya lahir. Saat kecil, saya termasuk sangat dekat dengan mbah kung karena memang kebetulan rumah orang tua saya berdekatan dengan rumah mbah dan saya adalah cucu perempuan pertama. In my childhood, saya bahkan menghabiskan waktu saya lebih banyak di rumah mbah dibanding di rumah sendiri. Saat balita, mbah kung lah yang kadang mengantar saya ke tukang urut anak, beliau akan menggendong saya dengan gendongan kain sambil mengayuh sepeda perangnya. Saya juga sering ikut kesawah dengan naik gledekan made in mbah kung.   Mbah kung tipe orang yang sangat aktif (almost hyperactive) yang tidak tahan jika harus diam saja. Beliau so...